Ku persembahkan untuk (calon) Pendampingku yang berjiwa hanif
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaykum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Duhai Kanda...
Kupersembahkan sebuah ayat dalam Al-Qur'an yang selalu kubaca disetiap kad undangan yang selalu melayangkan fikiranku akhir-akhir ini. Hingga detik ini,ku sentiasa bertanya bilakah namaku tercantum pada sebuah kad undangan pernikahan? Siapa pula nama yang mengiringi namaku pada kad walimatulurus tersebut dalam rangka mitsaqan-ghalizha (perjanjian yang sangat berat) itu?
"Dan diantara tanda-tanda(kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir." (QS. Ar-Ruum : 21)
Tiada kata yang dapat kuucapkan atas kurnia Allah Ta'ala hingga pada waktu yang tepat nanti ku akan menikah dengan orang pilihan Allah Ta'ala yang telah ditetapkan-Nya dalam kitab Lauh Mahfudz, kecuali syukur alhamdulillah untuk-Nya. Nikmat dan anugerah ini sungguh begitu agung. Sesungguhnya, sudah ku jalani "proses" dengan laki-laki lain, tapi ternyata Allah takdirkan engkau masih tersembunyi dibalik kuasa-Nya.
Menanti dengan ikhtiar dan doa yang penuh kesabaran tuk menghadirkanmu dalam hidupku merupakan anugerah dalam hidupku diantara anugerah-anugerah lain yang Allah Ta'ala berikan kepadaku. Diberi-Nya aku kesempatan untuk lebih memperbaiki diri sebagai Muslimah hingga aku layak untuk kau jemput kelak sebagai bidadarimu.
Subhanallaah! Fabiayyi alaairabbikumaa tukadzdzibaan..
Duhai Kanda..
Apakah yang saat ini sedang engkau lakukan? Semoga engkau adalah seorang ikhwan (laki-laki) yang sedang bersemangat mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala dengan bertaubat dari dosa-dosamu. Kembali kepada fitrahmu sebagai manusia yang bejiwa hanif, memperbaiki diri detik demi detik sebagai bekal meninggalkan kampung penuh penipuan dan bersiap-siap menuju kampung yg bkekalan.
Hingga pada saat kita dipertemukan oleh-Nya di tempat dan waktu yang tepat,
Kanda...
Pada saatnya nanti, jika Allah Ta'ala sudah berkehendak untuk mempersatukan hati kita, maka tak lagi kupermasalahkan maharmu yang dengan penuh kerelaan kau berikan kepadaku. Tidak kita hiraukan lagi pujuk rayu setan akan materi. Hingga engkau dapat memenuhi perintah Allah Ta'ala yang berfirman :
"Dan berikanlah mahar (mas kawin) kepada perempuan yang kamu nikahi sebagai pemberian yang penuh kerelaan" (QS. An-Nisaa : 4)
Niat suci kita untuk menuju pernikahan yang barakah meluluh lantahkan hatiku untuk menerima mahar darimu apa adanya, bahkan aku akan mempermudah engkau dalam masalah ini, hingga aku yakin bahwa insya Allah aku bisa menjadi orang yang tersebut dalam sabda Rasulullaah Shallallaahu'alaihiwa Sallam :
"Wanita yang paling banyak mendapatkan berkah adalah yang paling ringan maharnya"
Dan akhirnya kita berdua makin yakin, bahwa pernikahan kita akan sesuai syari'at, sebagaimana Uqbah bin Amir radhiyallaahu'anhu berkata,Rosulullah Shallallaahu'alaihi wa Sallam bersabda :
"Sebaik-baik pernikahan ialah yang paling mudah"
Duhai Kanda...
Kemudian, HALAL-nya kita untuk saling mencintai kerana Allah Ta'ala. Seketika, penantian kita yang lama itu, akan membebaskan syahwat2 yang selama ini kita pendam, bersamaan dengan meleburnya dosa-dosa kita lewat genggaman jari jemari kita.
kita akan semakin mengenal satu sama lain, cinta makin subur ditaman hati masing-masing pujian demi pujian yang mengekalkan cinta kita mulai bersemi indah. Kerananya ya kanda..Kelak, malam-malam yang indah itu akan engkau hiasi dengan membangunkanku disepertiga malam terakhir dengan lembut atau tanpa percikan air diwajahku. Kau ajak aku solat malam bersamamu dengan alunan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang memporak-porandakan taman hatiku, meluluh lantahkan jiwaku dan menghanyutkan aku akan kecintaanku pada Allah Ta'ala. Subhanallaah!
Fabiayyi alaairabbikumaa tukadzdzibaan..
Duhai Kanda..
Kuharap engkau adalah laki-laki penyabar dan dapat menghadapi emosionalku sebagai istri. Saat aku marah, saat aku salah, engkau meluruskanku dengan cara yang sangat baik dan lembut. Kerana kutahu,engkau sentiasa ingin beribadah dengan ikhlas dan ittiba' (mengikuti)Rasulullah Shallallaahu'alaihi wa Sallam.
Dan saat engkau marah, sementara aku ikut terbawa emosi, maka engkau mengajakku untuk berlindung kepada Allah Ta'ala, berwuduk, dan solat dua rakaat. Apabila kita sedang berdiri, maka kita duduk, apabila kita sedang duduk, maka kita berbaring, atau salah satu dari kita akan mencium, merangkul dan menyatakan alasan kita. Apabila salah satu diantara kita berbuat salah, maka kita akan saling memaafkan kerana mengharapkan wajah Allah Ta'ala semata. (Fiqhut Ta'amul bainaz Zaujani)
Lantas kita mengunci rapat-rapat setiap pintu perselisihan dan tidak menceritakannya kepada orang lain. Saling instropeksi, menyadari kesalahan masing-masing dan saling memaafkan serta memohon kepada Allah Ta'ala agar senantiasa disatukan-Nya hati kita, dimudahkan urusan dalam KETAATAN KEPADA-NYA, dan diberikan kedamaian dalam rumah tangga kita.
"Betapa indahnya menjadi bunga ditaman hatimu..."
Duhai Kanda...
Engkau memberiku makan apabila engkau makan, Engkau memberiku pakaian apabila engkau berpakaian, Engkau tidak akan memukul wajahku, Engkau tidak akan menjelek-jelekkan diriku, dan Engkau tidak akan meninggalkanku melainkan didalam rumah (yakni tidak berpisah tempat tidur melainkan didalam rumah)
Dengan keimanan dan ketaqwaanmu, engkau tidak pernah berputus asa dalam mencari rezeki. Berikhtiar dan bertawakkal (menggantungkan harapan) hanya kepada Allah Ta'ala, sebagaimana perintah Rasulullah Shallallaahu'alaihi wa Sallam
Kanda...,
Ku akan memilihmu kerana agama yang ada pada dirimu. Memilihmu kerana ku tahu bahwa engkau akan sentiasa menjagaku dan anak-anakku kelak dari api Neraka. Kau ajarkan aku untuk taat dan bertakwa kepada Allah 'Azzawa Jalla
Sungguh, betapa engkau telah membawaku teringat dan bergetar saat engkau menasihatiku sambil membawakan firman AllahTa'ala : Hingga cita-citaku dan keinginanku tuk menjadi BUNGA DITAMAN HATIMU sebagaimana Khadijah Radhiyallaahu'anha menemani RasulullaahShallallahu'alaihi wa Sallam sepanjang hidupnya dapat aku amalkan perlahan-lahan dengan bimbinganmu.
Kelak akan engkau ajarkan pula aku untuk sentiasa berbakti kepada ibu bapa kita untuk menggapai redha Allah Ta'ala. Birrul walidain (berbakti kepada orangtua)
Kanda...,
Betapa aku akan taat kepadamu dengan segala ketaatan dan ketakwaanmu kepadaAllah Ta'ala dan ketaatanmu kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi waSallam. Hingga andaikata Allah Ta'ala tidak melarangku untuk bersujud kepada selain-Nya, maka engkaulah tempatku untuk bersujud memohon Surga... Temanilah diriku sampai matiku nanti, dampingi aku dalam melaksanakan amanah rumah tanggaku. Sesungguhnya, sebagai kepala keluarga engkau akan ditanya dihadapan Allah Azza wa Jalla tentang pertanggungjawabanmu atas diriku sebagai istrimu. Juga anak-anak dan rumah tangga sebagai beban di pundakmu.
Sungguh begitu indah memilikimu dalam mitsaqan gholizha ini kelak... maka bagaimana aku tidak akan memperhatikanmu, sementara engkau adalah surga dan nerakaku,
Duhai Kanda.... Kerananya... "JADILAH SURGA DITAMAN HATIKU...amin..
"Semoga Allah Ta'ala segera mempertemukan kita dan sentiasa mempermudah urusan kita dalam mitsaqan-ghalizha (perjanjian yang sangatberat) kelak.
Amin Ya Rabb..
Semoga bermanfa'at
Salam Ukhuwah fillah
-farhana de best-
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaykum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Duhai Kanda...
Kupersembahkan sebuah ayat dalam Al-Qur'an yang selalu kubaca disetiap kad undangan yang selalu melayangkan fikiranku akhir-akhir ini. Hingga detik ini,ku sentiasa bertanya bilakah namaku tercantum pada sebuah kad undangan pernikahan? Siapa pula nama yang mengiringi namaku pada kad walimatulurus tersebut dalam rangka mitsaqan-ghalizha (perjanjian yang sangat berat) itu?
"Dan diantara tanda-tanda(kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir." (QS. Ar-Ruum : 21)
Tiada kata yang dapat kuucapkan atas kurnia Allah Ta'ala hingga pada waktu yang tepat nanti ku akan menikah dengan orang pilihan Allah Ta'ala yang telah ditetapkan-Nya dalam kitab Lauh Mahfudz, kecuali syukur alhamdulillah untuk-Nya. Nikmat dan anugerah ini sungguh begitu agung. Sesungguhnya, sudah ku jalani "proses" dengan laki-laki lain, tapi ternyata Allah takdirkan engkau masih tersembunyi dibalik kuasa-Nya.
Menanti dengan ikhtiar dan doa yang penuh kesabaran tuk menghadirkanmu dalam hidupku merupakan anugerah dalam hidupku diantara anugerah-anugerah lain yang Allah Ta'ala berikan kepadaku. Diberi-Nya aku kesempatan untuk lebih memperbaiki diri sebagai Muslimah hingga aku layak untuk kau jemput kelak sebagai bidadarimu.
Subhanallaah! Fabiayyi alaairabbikumaa tukadzdzibaan..
Duhai Kanda..
Apakah yang saat ini sedang engkau lakukan? Semoga engkau adalah seorang ikhwan (laki-laki) yang sedang bersemangat mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala dengan bertaubat dari dosa-dosamu. Kembali kepada fitrahmu sebagai manusia yang bejiwa hanif, memperbaiki diri detik demi detik sebagai bekal meninggalkan kampung penuh penipuan dan bersiap-siap menuju kampung yg bkekalan.
Hingga pada saat kita dipertemukan oleh-Nya di tempat dan waktu yang tepat,
Kanda...
Pada saatnya nanti, jika Allah Ta'ala sudah berkehendak untuk mempersatukan hati kita, maka tak lagi kupermasalahkan maharmu yang dengan penuh kerelaan kau berikan kepadaku. Tidak kita hiraukan lagi pujuk rayu setan akan materi. Hingga engkau dapat memenuhi perintah Allah Ta'ala yang berfirman :
"Dan berikanlah mahar (mas kawin) kepada perempuan yang kamu nikahi sebagai pemberian yang penuh kerelaan" (QS. An-Nisaa : 4)
Niat suci kita untuk menuju pernikahan yang barakah meluluh lantahkan hatiku untuk menerima mahar darimu apa adanya, bahkan aku akan mempermudah engkau dalam masalah ini, hingga aku yakin bahwa insya Allah aku bisa menjadi orang yang tersebut dalam sabda Rasulullaah Shallallaahu'alaihiwa Sallam :
"Wanita yang paling banyak mendapatkan berkah adalah yang paling ringan maharnya"
Dan akhirnya kita berdua makin yakin, bahwa pernikahan kita akan sesuai syari'at, sebagaimana Uqbah bin Amir radhiyallaahu'anhu berkata,Rosulullah Shallallaahu'alaihi wa Sallam bersabda :
"Sebaik-baik pernikahan ialah yang paling mudah"
Duhai Kanda...
Kemudian, HALAL-nya kita untuk saling mencintai kerana Allah Ta'ala. Seketika, penantian kita yang lama itu, akan membebaskan syahwat2 yang selama ini kita pendam, bersamaan dengan meleburnya dosa-dosa kita lewat genggaman jari jemari kita.
kita akan semakin mengenal satu sama lain, cinta makin subur ditaman hati masing-masing pujian demi pujian yang mengekalkan cinta kita mulai bersemi indah. Kerananya ya kanda..Kelak, malam-malam yang indah itu akan engkau hiasi dengan membangunkanku disepertiga malam terakhir dengan lembut atau tanpa percikan air diwajahku. Kau ajak aku solat malam bersamamu dengan alunan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang memporak-porandakan taman hatiku, meluluh lantahkan jiwaku dan menghanyutkan aku akan kecintaanku pada Allah Ta'ala. Subhanallaah!
Fabiayyi alaairabbikumaa tukadzdzibaan..
Duhai Kanda..
Kuharap engkau adalah laki-laki penyabar dan dapat menghadapi emosionalku sebagai istri. Saat aku marah, saat aku salah, engkau meluruskanku dengan cara yang sangat baik dan lembut. Kerana kutahu,engkau sentiasa ingin beribadah dengan ikhlas dan ittiba' (mengikuti)Rasulullah Shallallaahu'alaihi wa Sallam.
Dan saat engkau marah, sementara aku ikut terbawa emosi, maka engkau mengajakku untuk berlindung kepada Allah Ta'ala, berwuduk, dan solat dua rakaat. Apabila kita sedang berdiri, maka kita duduk, apabila kita sedang duduk, maka kita berbaring, atau salah satu dari kita akan mencium, merangkul dan menyatakan alasan kita. Apabila salah satu diantara kita berbuat salah, maka kita akan saling memaafkan kerana mengharapkan wajah Allah Ta'ala semata. (Fiqhut Ta'amul bainaz Zaujani)
Lantas kita mengunci rapat-rapat setiap pintu perselisihan dan tidak menceritakannya kepada orang lain. Saling instropeksi, menyadari kesalahan masing-masing dan saling memaafkan serta memohon kepada Allah Ta'ala agar senantiasa disatukan-Nya hati kita, dimudahkan urusan dalam KETAATAN KEPADA-NYA, dan diberikan kedamaian dalam rumah tangga kita.
"Betapa indahnya menjadi bunga ditaman hatimu..."
Duhai Kanda...
Engkau memberiku makan apabila engkau makan, Engkau memberiku pakaian apabila engkau berpakaian, Engkau tidak akan memukul wajahku, Engkau tidak akan menjelek-jelekkan diriku, dan Engkau tidak akan meninggalkanku melainkan didalam rumah (yakni tidak berpisah tempat tidur melainkan didalam rumah)
Dengan keimanan dan ketaqwaanmu, engkau tidak pernah berputus asa dalam mencari rezeki. Berikhtiar dan bertawakkal (menggantungkan harapan) hanya kepada Allah Ta'ala, sebagaimana perintah Rasulullah Shallallaahu'alaihi wa Sallam
Kanda...,
Ku akan memilihmu kerana agama yang ada pada dirimu. Memilihmu kerana ku tahu bahwa engkau akan sentiasa menjagaku dan anak-anakku kelak dari api Neraka. Kau ajarkan aku untuk taat dan bertakwa kepada Allah 'Azzawa Jalla
Sungguh, betapa engkau telah membawaku teringat dan bergetar saat engkau menasihatiku sambil membawakan firman AllahTa'ala : Hingga cita-citaku dan keinginanku tuk menjadi BUNGA DITAMAN HATIMU sebagaimana Khadijah Radhiyallaahu'anha menemani RasulullaahShallallahu'alaihi wa Sallam sepanjang hidupnya dapat aku amalkan perlahan-lahan dengan bimbinganmu.
Kelak akan engkau ajarkan pula aku untuk sentiasa berbakti kepada ibu bapa kita untuk menggapai redha Allah Ta'ala. Birrul walidain (berbakti kepada orangtua)
Kanda...,
Betapa aku akan taat kepadamu dengan segala ketaatan dan ketakwaanmu kepadaAllah Ta'ala dan ketaatanmu kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi waSallam. Hingga andaikata Allah Ta'ala tidak melarangku untuk bersujud kepada selain-Nya, maka engkaulah tempatku untuk bersujud memohon Surga... Temanilah diriku sampai matiku nanti, dampingi aku dalam melaksanakan amanah rumah tanggaku. Sesungguhnya, sebagai kepala keluarga engkau akan ditanya dihadapan Allah Azza wa Jalla tentang pertanggungjawabanmu atas diriku sebagai istrimu. Juga anak-anak dan rumah tangga sebagai beban di pundakmu.
Sungguh begitu indah memilikimu dalam mitsaqan gholizha ini kelak... maka bagaimana aku tidak akan memperhatikanmu, sementara engkau adalah surga dan nerakaku,
Duhai Kanda.... Kerananya... "JADILAH SURGA DITAMAN HATIKU...amin..
"Semoga Allah Ta'ala segera mempertemukan kita dan sentiasa mempermudah urusan kita dalam mitsaqan-ghalizha (perjanjian yang sangatberat) kelak.
Amin Ya Rabb..
Semoga bermanfa'at
Salam Ukhuwah fillah